Menopause selalu dikaitkan dengan perubahan hormon pada wanita seiring usia. Studi baru-baru ini mengungkap, hilangnya kemampuan reproduksi akibat penuaan itu juga terjadi pada pria. Kondisi itu biasanya muncul lewat gejala SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism. Terjadi saat testis tidak cukup menghasilkan testosteron, hormon yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pengembangan maskulin. Gejala menopause pria hampir sama dengan wanita. Merasa kelelahan, perubahan suasana hati, keinginan untuk seks menurun, rambut rontok, kurang konsentrasi dan penambahan berat badan.
“Ini adalah kelainan yang sangat lazim.Kami memperkirakan bahwa 95 persen kasus tidak terdiagnosis dan karenanya tidak diobati. Padahal, bila diabaikan, efek serius dapat mengganggu kualitas hidup seseorang,” kata Robert Brannigan, MD, urolog di Northwestern Memorial Hospital. Menurut Brannigan, pada usia 70 tahun, penurunan tingkat testosteron pria bisa mencapai 50 persen atau lebih dibandingkan dengan tingkat awal. Tetapi catatan bahwa usia tua bukan satu-satunya faktor penentu. Genetik juga dapat menyebabkan menopose pada pria lebih cepat datang.