KAINSUTERA.COM – Sebagai orang tua tentu Anda adalah satu-satunya yang dapat membuat keluarga Anda senyaman mungkin begitu pula dengan impian dari anak-anak remaja Anda. Apa impian mereka kedepannya, apa keinginan mereka dan mendapatan jati diri mereka dan pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana Anda bisa membantu anak-anak remaja Anda menetapkan standar pribadi mereka di dunia fantasi saat ini yang terus berkembang? Artikel ini menawarkan panduan untuk membantu anak-anak menetapkan standar yang pantas dan kemudian menerapkannya.
Di dunia fantasi yang terus berkembang saat ini, orang tua seringkali bertanya-tanya bagaimana mereka mampu untuk membantu anak-anak mereka menetapkan standar-standar yang pantas dan kemudian menerapkannya. Standar dunia yang cepat berubah cenderung menyebabkan penyimpangan dari standar-standar yang kita ketahui adalah benar. Jika kita tidak berhati-hati, kita, juga, bisa tersesat dari standar yang telah kita tetapkan dan terjerumus ke sisi jalan yang salah. Jadi, apa yang orang tua bisa lakukan untuk membantu anak-anak remaja mereka menetapkan standar pribadi mereka?
Mulailah sejak awal
Dengan sesuatu yang berharga, orang tua harus mulai mengajarkan standar-standar dari sejak awal. Jika Anda menunda sampai anak Anda berusia 13 atau 14, Anda telah melewatkan bagian yang paling berpengaruh dalam kehidupan mereka. Kita telah diajarkan selama bertahun-tahun bahwa pada saat usia 1 sampai 5 adalah tahun-tahun belajar yang sangat penting. Sementara standar juga sama, kompleksitas selama bertahun-tahun dapat berubah.
Menegaskan standar
Masyarakat memiliki standar-standar, pemerintah juga memiliki standar-standar mereka, dan banyak keluarga juga memiliki standar-standar mereka – yang mana kesemuanya bisa berubah seiring berjalannya waktu, tergantung pada bagaimana situasi atau keadaannya. Tapi standar-standar Tuhan tidak pernah berubah. Memahami standar apa saja yang akan membantu para remaja membentuk standar-standar mereka agar sesuai.
Ajarkan kepada mereka prinsip yang benar mengenai standar
Sekali Anda telah menetapkan standar di dalam rumah Anda, ajarkanlah itu kepada anak-anak Anda. Salah seorang pemimpin keagamaan di Amerika pernah menulis, “Saya mengajarkan kepada mereka prinsip-prinsip yang benar, dan [masyarakat] mengatur dirinya sendiri.” Di dalam rumahlah di mana orang-orang muda paling baik diajarkan standar-standar tinggi melalui malam keluarga, membaca setiap hari tulisan-tulisan suci dan buku-buku yang baik lainnya, bercakap-cakap saat makan bersama, memiliki waktu bersama keluarga, ayah dan anak perempuannya melakukan kegiatan bersama, dan masih banyak lagi.
Model standarnya adalah dengan menjadi teladan yang baik
Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membantu orang-orang muda menetapkan standar-standar mereka selain memberi contoh kepada mereka. Jika Anda ingin anak-anak Anda untuk tidak menggunakan bahasa yang vulgar, maka Anda jangan pernah menggunakannya. Jika Anda ingin anak-anak Anda mengemudi sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan, maka Anda pun harus mengendarai sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan. Segala bentuk penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan di dalam keluarga Anda bisa memberi alasan bagi anak-anak, terutama para remaja, untuk mengatakan “Nah, jika ayah tidak melakukannya, mengapa saya melakukannya?” Konsistensi adalah kuncinya.
Ajarkan pada mereka siapa diri mereka
Kita harus memiliki keyakinan terhadap anak-anak kita dan ajari mereka bahwa mereka sangat dicintai oleh kita dan Tuhan mereka. Membantu orang-orang muda memahami kasih yang kita miliki bagi mereka, tanamkan dalam diri mereka perlunya mengikuti standar tertinggi.
Meskipun ini bukanlah daftar yang lengkap, ini membantu para orang tua untuk meninjau kembali prioritas dan standar mereka saat ini, untuk memastikan mereka sejalan dengan prinsip-prinsip yang benar, bukan rencana dunia. Pengaruh duniawi akan sangat besar bagi anak-anak muda masa kini, tetapi dengan konsistensi dalam menegakkan standar yang telah ditetapkan di dalam rumah, para orang tua akan merasa yakin mereka akan mampu menghadapi tingginya peran asuh sebagai orang tua.