Mungkin kebanyakan para orang tua mulai heran melihat anak-anak mereka sudah mulai belajar merias dan berdandan padahal mereka masih tergolong anak-anak seusia anak SD. Pada saat umur mereka massih tergolong kecil mereka akan terlihat mulai centil mengapa demikian? Dikarenakan di usia tersebut mereka dalam fase meniru apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya.
Akan tetapi, orangtua tentu harus memberikan batasan saat anak mulai belajar dandan , sejauh mana mereka boleh berdandan dan jenis kosmetik mana yang boleh mereka gunakan. Bicarakan dengan buah hati, mana yang boleh ia lakukan dan mana yang tidak boleh.
Misalnya, anak tidak boleh menggunakan hair dryer karena berhubungan dengan listrik dan bisa berbahaya. Tekankan juga pada anak bahwa berdandan hanya boleh dilakukan di rumah, tetapi tidak boleh menggunakan makeup saat akan ke sekolah atau tempat umum lainnya.
Jangan lupa, selalu awasi anak tatkala ia bermain dengan perlengkapan makeup -nya. Batasi penggunaan alat-alat makeup , khususnya yang mengandung bahan-bahan tak aman bagi anak-anak, misalnya lipstik atau cat kuku berbahan kimia.
Sebaiknya, pilih perlengkapan makeup yang khusus bagi anak-anak karena sudah jelas keamanannya. Pemakaian bedak juga harus diperhatikan karena bedak mudah terhirup dan tidak baik bagi anak-anak penderita penyakit pernapasan.
Reaksi Keras
Pada anak-anak yang sudah lebih besar, misalnya anak-anak usia praremaja, berdandan juga merupakan sesuatu yang wajar. Meski memang, banyak orangtua yang tidak menginginkan anak-anak perempuan mereka memakai makeup karena berbagai alasan. Contohnya, karena takut buah hati akan telihat lebih tua dari usia sebenarnya, atau takut penampilan tersebut akan menjadikan Sang Anak sebagai pusat perhatian.
Sebagian orangtua lainnya melarang kebiasaan anak ini semata-mata karena merasa anak belum cukup umur untuk memahami pemakaianmakeup yang tepat.
Para pakar menyarankan supaya orangtua tidak langsung melarang anak berdandan. Bagi anak-anak perempuan, berdandan merupakan salah satu fase dalam tumbuh kembang mereka. Saat diberikan larangan, bisa saja saat menjelang masa puber ia nekat melakukannya di belakang Anda, misalnya baru mengaplikasikan makeup begitu keluar dari rumah dan menghapusnya lagi begitu akan pulang.
Bantu Memilih
Jadi, alih-alih melarang dan menjadikan pemakaian makeup pada anak-anak ini seolah tabu, lebih baik izinkan mereka mengeksplorasi asal menggunakan produk yang aman dan tidak terlalu mencolok. Orangtua sebaiknya juga membantu anak untuk mencari makeup seperti apa yang tepat bagi dirinya.
Tepat dalam artian yang sesuai dengan usianya, kepribadiannya, wajahnya, dan rutinitas sehari-hari yang ia lakukan. Jangan sampai, misalnya, buah hati yang beranjak remaja memakai makeup ala pesta untuk pergi ke sekolah.
Saat ia beranjak remaja, Anda juga bisa mengajak ia mengenal dan menggunakan makeup yang natural dan “ringan”. Nah, di samping memberinya pengetahuan seputar makeup , yang tak boleh ketinggalan adalah memberi tahunya mengenai cara merawat kulitnya agar senantiasa sehat dan cantik.