Pacaran adalah tahap pengenalan atau penjajakan 2 pribadi sebelum melangkah ke tahap perkawinan. Pacaran bisa dilakukan berkali-kali atau bahkan tidak sama sekali dalam hidup seseorang. Dalam fase pacaran, seseorang berusaha untuk mengenal pasangan satu sama lain dan mencoba mengetahui kecocokan yang dimiliki antara 2 pasangan tersebut.
Kalau di kalangan ABG, pacaran lebih cenderung bersifat senang-senang, karena memang belum memiliki masalah-masalah hidup yang kompleks seperti layaknya orang yang beranjak dewasa. Berhubung masih muda, palingan kriteria cowok idaman kita masih berkisar tentang kriteria fisik, yang tinggi kurus lah, yang putih, yang anak band lah. Pacaran pun masih cenderung main-main, sekedar mencari teman untuk hangout bareng, atau tempat untuk manja-manjaan.
Pada intinya pacaran berarti menggabungkan dua orang dalam satu hubungan, dengan kata lain dalam pacaran ada 2 orang yang berperan aktif yaitu si cowok dan si cewek. Walaupun belum menjurus ke arah hubungan yang serius, pacaran tetap saja melibatkan 2 orang dan 2 orang ini haruslah tahu peran dan posisi masing-masing.
Jadi pacaran bukan berarti punya seseorang untuk nemenin kamu jalan-jalan ke Mall, jemput kamu, antar kamu ke salon atau jadi ajang pamer ke temen-temen satu kelompok. Siap pacaran, berarti siap membagi keseharian kamu, siap untuk berempati terhadap perasaan pasangan kamu, dan siap untuk mengerti dia sebagai seorang pribadi, bukan sekedar pajangan yang bisa dipamerin atau jadi ‘sopir dan body guard’ kamu.