Memberikan pengertian tentang remaja tidak mudah, sebab banyak tulisan yang memberikan pengertian tentang remaja, tergantung dari cara pandang atau sisi disiplin ilmu yang memberikan batasan pengertian tersebut. Beberapa cara pandang yang memberikan pergertian tersebut menurut Mappiare (1982) seperti; menurut pandangan hukum, berdasarkan ukuran fisik, menurut kesehatan, dan cara pandang sosial psikologi. Agar lebih rinci dapat dituliskan seperti dibawah ini.
1. Remaja menurut hukum
Berdasarkan pandangan hukum pengertian remaja tampaknya hanya pada Undang-undang perkawinan saja. Pada pasal 7 undang-undang no. 1/1974. Dipandang dari sisi perkawinan dicantumkan bahwa usia perkawinan minimal 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria.
2. Remaja ditinjau dari segi perkembangan fisik
Remaja menurut ilmu kedokteran dan ilmu lain yang terkait yaitu sebagai tahap perkembangan fisik dimana di tandai dengan adanya tanda-tanda kematangan fungsi seksual; untuk wanita setiap bulan akan mengalami menstruasi sebagai siklus yang mengeluar sel telur yang sudah siap untuk dibuahi meliwati batas masa subur sehingga akan keluar berupa darah haid. Sedangkan pada pria dapat berujud mimpi basah yang mengeluarkan sperma berupa tanda bedrfungsinya kelamin sekunder.
3. Remaja menurut WHO
Remaja adalah suatu pertumbuhan dan perkembangan, di mana; Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
4. Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologi
Salah satu yang mencirikan remaja di samping tanda-tanda seksual adalah “ Perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi ”entropy” ke kondisi “negentropy”.
Entropy adalah suatu keadaan di mana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Selama masa remaja kondisi entropy ini akan tersusun secara bertahap, melalui pengarahan, distrukturkan kembali, sehingga lambat laun terjadi kondisi negatif entropy atau negentropy. Negentropy adalah suatu keadaan di mana kondisi kesadaran sudah tersusun baik, pengetahuan yang syah terkait dengan pengetahuan, dan hubungannya dengan perasaan atau sikap.
Berkaitan dengan pengertian remaja pada penyandang tunagrahita yakni adalah yang melingkupi penyandang tunagrahita yang berada pada taraf sudut pandang seperti di atas. Suatu masa keadaan anak tunagrahita berada pada masa remaja tersebut. Dengan demikian remaja tunagrahita tidak memiliki perbedaan dengan orang normal. Perbedaan yang perlu diperhatikan pada remaja tunagrahita yakni berupa keadaan kemampuan dasarnya yang sangat membedakan. Sebab jika pandangan terhadap remaja umumnya adalah pada pertumbuhannya yang normal. Namun lain bagi tunagrahita ia memiliki kekhasan tersendiri terutama dari segi intelektual yang rendah.
Pengertian remaja tunagrahita menurut kamus bahasa Indonesia (Balai Pustaka 1994) dapat berarti beralihnya perkembangan fisik seorang anak tunagrahita kepada keadaan mulai dewasa atau bukan kanak-kanak lagi. Dengan demikian mereka akan memiliki ciri-ciri yang berkenaan dengan keadaan fisik remaja.