Hubungan Disfungsi Ereksi dan Kehidupan Sosial Para Suami


Sejumlah pria masih asyik bergaul dengan teman-temannya, meski telah terikat pernikahan. Ini positif. Bukan hanya demi kesehatan mental dan fisik, menghabiskan waktu dengan lingkungan sosialnya justru membuat pria mampu membangun ‘waktu yang baik’ untuk pasangannya. Mereka menyimpulkan bahwa sangat penting bagi pria untuk memiliki waktu bermain bersama teman-temannya. Manfaatnya tidak semata untuk kesenangan pribadi. Menurut penelitian, terdapat hubungan antara disfungsi ereksi dan kehidupan sosial mereka. Seperempat pria mengalami ‘partner betweeness’ atau fenomena sosial di mana pasangan wanita mendominasi kehidupan sosial pria. Misalnya, ketika berpergian bersama teman-temannya, suami harus selalu mengikut-sertakan istri. Pria tidak memiliki waktunya sendiri bersama teman-temannya sehingga tanpa sadar menganggap partner hidupnya sebagai teman. Hal ini dibuktikan dapat menjadi racun dari sisi maskulin karena adanya pembatasan privasi, otonomi, dan kontrol.

 
READ:  Sikap Kebanyakan Pria yang Buat Wanitanya Merasa Kesal

Data juga menunjukkan bahwa terdapat 92 persen di antara mereka mengalami disfungsi ereksi. Mereka pun tampak dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi jika mereka hanya menghabiskan kehidupan sosial mereka bersama pasangan. Solusinya tampak sederhana. Pasangan suami istri harus saling membangun kepercayaan. Yang terpenting adalah dia tidak selalu terkekang oleh ikatan pernikahan. Ahli hubungan YouBeauty Dave Sbarra, Ph.D menunjukkan bahwa wanita tidak terjebak dalam ketergantungan seperti pria karena mereka cenderung lebih baik dalam memertahankan jaringan pertemanan terpisah dengan pasangan mereka. Mendorong pria memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya adalah hal yang baik.

READ:  Beberapa Cara Menjaga Pernikahan Supaya Tetap Awet