Tanda yang Memberi Petunjuk Tentang Kekerasan Pada Pasangannya


Kebanyakan wanita sudah menganggap kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal tabu. Itulah mengapa mereka cenderung menutupi penderitaan fisik dan psikologis yang dilakukan pasangannya. Dalam kondisi ini, peran sahabat dibutuhkan. Mungkin persahabatan yang baik memiliki sensitivitas tinggi untuk melihat penderitaan yang tengah dialami orang terdekat. Ini penting untuk membebaskan mereka dari hubungan tak sehat akibat perilaku kasar pasangannya.

 

Ada sejumlah tanda yang bisa memberi petunjuk tentang kekerasan yang mereka alami:

Riasan berlebih.

Perhatikan pula riasannya. Mereka biasanya menggunakan riasan tebal untuk menyamarkan tanda kekerasan yang masih membekas.

READ:  Kepuasan Seksual Tidak Harus Dinikmati Bersama

Menghilang.
Simak perubahan sikapnya. Mereka yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga biasanya cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya. Mereka umumnya tak ingin orang di sekelilingnya melihat tanda-tanda kekerasan seperti memar atau bengkak yang terjadi.

Luka mencurigakan.

Orang yang mendapat siksaan fisik dari pasangannya tak jarang mengalami cedera. Hanya, mereka cenderung menutupinya dengan mengatakan bahwa luka yang terjadi akibat terjatuh, atau kecelakaan umum. Saat melihat sahabat terluka, jangan ragu menanyakan kronologi peristiwanya. Simak, apakah konsistensi ceritanya.

READ:  Pernikahan Yang Menjadi sumber Kebahagiaan

Tak betah di rumah.
Mereka yang tengah mengalami kekerasan dalam rumah tangga biasanya cenderung menghindari kebersamaan dengan pasangannya. Mereka tak akan tenang di rumah dan berusaha mencari kesibukan di luar rumah.

Mendadak murung dan pendiam.

Kasus kekerasan yang mereka alami biasanya memunculkan trauma dan tanpa sadar membuat pribadinya berubah. Murung dan pendiam adalah sinyal paling umum, terutama ketika berada di lingkungan sosial.