Cara Etika Ber-SMS yang Benar untuk Anak


Sekarang banyak anak-anak menggunakan telepon selular. Alat komunikasi tersebut dapat pula berfungsi untuk alat bersosialisasi bagi anak Anda. Anak-anak perlu diajari bertanggungjawab menggunakan benda pintar itu.

 

Berikut lima etika ber-SMS yang perlu diajarkan kepada buah hati Anda.

Penggunaan ponsel jangan sampai menggantikan percakapan.
seringkali anak Anda menggunakan ponsel untuk berkirim pesan pendek, baik kepada teman sekolah, kakak, adik, atau mungkin kepada Anda. Jangan sampai keasyikan ber-SMS mereka menggantikan waktu interaksi mereka dengan sekitarnya.

READ:  Saat Cinta Pandangan Pertama

Jangan membalas sms ketika sedang kesal.
Anak Anda perlu memahami, ketika mengirim sms itu artinya mereka tak dapat menarik kembali pesan yang dikirim. Mintalah mereka untuk bersikap tenang sebelum membalas SMS. salah-salah kalimat yang dikirim anak Anda mengandung kata-kata kasar. Minta dia tenang sebelum datang komentar sinis.

Hindari SMS sambil bicara.

Berbicara sembari menegetik sms sama kasarnya dengan menjawab kasar lawan bicara melalui telepon. Coba tanyakan kepada putra-putri anda, bagaimana rasanya jika seseorang memotong pembicaraan mereka.

Ada waktu dan tempat untuk ber-SMS.

Tak seharusnya mengirim SMS ketika belajar dalam kelas, di tempat ibadah, saat makan malam, atau di bisokop. Ajari pula anak untuk tidak mengirim SMS saat mengemudi atau berkendara.

Jangan meminta maaf lewat sms.

Jangan biasakan buah hati untuk meminta maaf kepada orang lain lewat SMS. Biasakan mereka meminta maaf dengan bertemu dan bertatap muka langsung. Beri pengertian padanya, meminta maaf lewat SMS bukan hanya tak baik, namun ada kesan kurang tulus apabila permintaan maaf itu dikirim lewas SMS.

READ:  Tips Menjalani Ibadah Ramadan dan Memperoleh Bulan