hasil melewati fase wawancara yang ada, namun kini ia tak optimis lagi. Pasalnya saat menghadapi deretan pertanyaan di atas, Rani hanya bisa gelagapan bingung. Dia tak tahu harus menjawab apa. Pupus sudah kesempatan memiliki karir cemerlang di perusahaan satu ini, dan semua itu hanya gara-gara beberapa pertanyaan yang tak terpikirkan olehnya. Hmm, sayang sungguh sayang!
Barisan pertanyaan di atas sebenarnya hanyalah sebagian kecil saja dari berbagai pertanyaan mematikan lainnya yang umumnya diajukan saat wawancara berlangsung. Membuat para kandidat benar-benar jadi gemetar dan gugup setengah mati. Daripada berharap agar interviewer lupa menanyakan hal-hal tersebut, lebih baik bersiap diri untuk menjawabnya dengan jujur, tegas, dan berani. Guna menghadapi pertanyaan yang mampu mengguncang batin Anda, sebaiknya simak lebih dulu beberapa tips berikut.
Siapkan pertanyaan sulit juga.
Seringkali bukan jawabannya yang menimbulkan perbedaan dalam sebuah ajang wawancara, namun sikap dan atmosfer kegugupan yang mereka tangkap dari kandidat saat pertanyaan tersebut diajukan.
‘Serang’ lebih dulu.
Mulanya kebanyakan interviewer akan membuka acara wawancara dengan melihat resume atau melemparkan pertanyaan macam “Coba ceritakan tentang diri Anda”. Ini adalah sebuah kesempatan untuk sekaligus menjelaskan mengapa Anda keluar dari pekerjaan lama, mengapa Anda menganggur begitu lama, bahkan memaparkan sedikit informasi tentang kelemahan diri.
Pastikan jawaban tetap konsisten.
Jika Anda diwawancarai oleh lebih dari seorang interviewer, maka jawablah pertanyaan yang sama dengan jawaban yang sama pula. Seringkali perusahaan mengajukan beberapa penanya untuk mengetes apakah pelamar tersebut benar-benar jujur atau tidak. Mungkin Anda merasa bosan dan tergoda untuk berkreasi dengan jawaban, namun dalam pandangan interviewer itu bukanlah sikap yang bijak.