Sekarang admin bertanya bagi kalian pasangan yang telah menikah, apakah hanya sekedar melakukan hubungan seksual untuk melampiaskan gairah demi meraih orgasme apakah dengan itu dapat membuat rumah tangga Anda menjadi harmonis? Jika jawabannya iya, mungkin bagi Anda serta pasangan hanya menikah karena alasan biologis semata. Lalu bagaimana jika tidak?
Tujuan seseorang untuk menikah adalah menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang dan lainnya, sebenarnya secara implisit bermakna komunikatif. Komunikasi dalam hubungan badan, hubungan emosional dan psikologis, hubungan keluarga dan pertemanan, serta hubungan inter pribadi.
Tanpa disadari, beban pekerjaan, urusan anak dan rumah tangga maupun urusan lainnya sering membuat pasangan lupa bahwa pernikahan dibangun atas dasar cinta, kasih sayang dan komunikasi yang utuh, bukan hanya asas pemenuhan kebutuhan seksual atau uang.
Menurut penelitian tertentu, pasangan yang meluangkan diri untuk menciptakan waktu istimewa bersama akan memiliki komunikasi yang kuat dan berujung pada hubungan yang lebih baik serta stabil. Diharapkan hal tersebut meningkatkan kadar kasih sayang dalam sebuah pernikahan. Menikmati waktu intim bersama pasangan sangat penting bagi siapapun.
Sebenarnya tidak perlu makan malam mewah yang romantis di restoran mahal yang bergengsi. Cukup hadirkan momen bersama pasangan, berdua saja tanpa diganggu oleh suara jeritan anak, suara pengasuh bayi yang menemani anak bermain ataupun laptop berisi tugas kantor.
Ya, waktu sebentar aja asal dijalin secara intens dan efektif akan merekatkan jalinan hubungan asmara antara Anda dan suami. Agar tidak terkesan kaku atau mononton, lakukan hal ini setiap sebulan sekali saat acara makan malam bersama.
Tak ada salahnya menciptakan suasana romantis yang intim dengan memasak atau memesan makanan kesukaan di rumah, atau pergi makan malam di restoran dengan menu makanan favorit suami. Berikan ambiens bahwa momen ini sangat tepat untuk mengingat kembali kenangan saat pacaran dulu dan kilas balik apa tujuan utama kalian membangun sebuah rumah tangga.
Namun, bagaimana mungkin Anda menikmati waktu bersama tanpa merasa cemas dan bersalah meninggalkan buah hati di rumah?
Beberapa psikolog pasangan suami istri justru menyarankan Anda untuk melatih hal tersebut minimal sebulan sekali. Momen bersama hanya dengan pasangan memberi kemajuan pada diri untuk beristirahat sejenak. Jika khawatir terjadi hal buruk, jangan hanya melibatkan pengasuh anak di rumah, minta bantuan dengan orangtua atau kerabat terdekat agar Anda merasa aman.