Sayangnya, tak seorangpun juga yang berkuasa menentukan bagaimana ia harus putus dengan kekasihnya. Meski selalu ingin pisah baik-baik, namun ada kalanya hal semacam itu tak terjadi. Setidaknya ada 4 jenis ‘cara’ yang lazim terjadi saat seseorang putus hubungan dengan kekasih hatinya. Dan, memahami bagaimana menghadapi keempat cara tersebut, akan membantu
Anda bisa tetap melanjutkan hidup dengan baik:
Putus dengan baik-baik
Putus karena kesepakatan berdua, misalnya akibat tak tahan dengan hubungan jarak jauh atau seorang kekasih yang harus pindah jauh bisa termasuk dalam kategori ini. Putus baik-baik masih memungkinkan Anda dan dia berteman untuk masa mendatang. Meski baik-baik, namun yang namanya putus cinta itu selalu menyakitkan. Jadi, ada baiknya Anda memberi waktu bagi diri untuk ‘berduka’, baru Anda bisa melanjutkan hidup dengan membuka hati pada yang lain.
Putus karena kekerasan
Jika pasangan melecehkan atau melakukan kekerasan pada Anda, maka jelas sekali ini merupakan saat yang tepat untuk memutuskan hubungan. Seringkali putus karena kekerasan ini lebih terasa menyakitkan daripada putus dalam keadaan normal. Di sini Anda dituntut untuk meninggalkan pria yang masih Anda cintai, namun yang sayangnya tidak mencintai Anda dengan benar.
Bila dia pergi begitu saja
Hingga semalam semuanya masih baik-baik saja, namun pagi ini Anda mendapatkan pesan yang cukup membuat Anda histeris. Dia minta putus! Tanpa kata, pelukan, ciuman perpisahan, dia pergi begitu saja dari hidup Anda. Katanya tak mau dijodohkan, katanya cinta, namun menghilang begitu saja. Nomornya tak bisa dihubungi, kosnya pindah, hanya ada sms atau selembar pesan saja.
Anda yang minta putus
Anda sudah menimbang keputusan itu cukup lama. Dia tetap saja sama dan tidak berubah, dan Anda pun merasa sudah tidak bisa kompromi lagi. Meski cinta, namun Anda tetap tak bisa hidup dengan karakternya yang membuat Anda terganggu. Jadi, Anda tahu kalau harus putus. Dalam keadaan ini, jelas yang paling penting adalah Anda harus tahu apa yang Anda mau.
Putus cinta memang selalu membawa duka dan luka, apapun alasannya. Jadi, hal terpenting di sini adalah berilah diri waktu untuk sembuh, namun ingatlah untuk tidak berkubang dalam kesedihan yang tiada akhir. Jika Anda mendapati diri terlalu sedih sehingga susah bangkit, maka Anda jelas butuh bantuan orang lain atau terapis. Kebanyakan orang menjadi lebih kuat, selektif, dan tegar usai mengalami patah hati.