Hindari Ucapan Berikut Agar Anda Tidak Dipecat


Hindari Ucapan Berikut Agar anda Tidak DipecatPada artikel sebelumnya kita telah membahas seputar baik tidaknya hasil setelah melakukan wawancara. Jika hasilnya baik tentunya anda akan diterima sebagai karyawan dan selamat buat anda. Namun tidak sampai disitu anda harus menjadi karyawan yang betul-betul bertanggung jawab atas apa yang telah di amanahkan kepada anda. Menjaga prilaku dan ucapan merupakan hal yang sangat penting karena jangan sampai keluar dari kodrat anda sebagai karyawan sehingg membuat masalah yang dapat membuat anda di pecat.

 

Berikut beberapa ucapan yang tidak pantas di ucapkan oleh seorang karyawan untuk menghindari agar tidak di pecat.

READ:  Tunjang Pekerjaan Anda dengan Bantuan Media Sosial

“Ini tidak adil”
Keadilan adalah segala-galanya. Namun, tak semua situasi sehari-hari di kantor bisa berjalan adil seperti yang Anda mau. Bila ada hal yang Anda rasa tak adil, jangan langsung bertindak vokal dan melaporkan kepada atasan. Lebih baik Anda lakukan analisis, di mana letak ketidakadilan perusahaan lalu pikirkan cara terbaik menyampaikannya. Persiapkan juga argumen yang akan Anda kemukakan karena kebanyakan perusahaan lebih mementingkan reputasi, nama baik, dan citra perusahaan ketimbang keadilan.

“Akan saya coba”
Banyak orang beranggapan bahwa kata “coba” mengandung makna yang lebih sopan untuk merespon tanggung jawab baru. Nyatanya, kata “coba” justru mengindikasikan kurangnya rasa percaya akan kemampuan Anda sendiri. Bila Anda merespon dengan kalimat, “akan saya coba,” untuk setiap permintaan atasan, Anda seakan memberi ruang pada kemungkinan adanya kegagalan. Saran dari website Adviceguide , lakukan saja perintah atasan dengan maksimal kemudian minta maaf bila Anda tidak berhasil melakukannya.

READ:  Ketika Semua Harus Peduli Krisis Global

“Terserah”
Menjawab atasan dengan kata “terserah” merupakan penghinaan. Pada dasarnya, kata “terserah” mencerminkan kejengkelan kepada lawan bicara saat diucapkan. “Terserah” dalam tingkat retoris juga bisa berarti merendahkan atasan dan pihak lain. Lebih baik Anda berikan jawaban tegas seperti “iya” atau “tidak” untuk memberi kesan teguh pendirian.

“Lihat nanti saja, ya!”
Kalimat ini mengindikasikan penundaan keputusan tanpa batasan waktu yang jelas. Selain itu, kalimat di atas juga kerap digunakan sebagai kalimat pengganti rasa penyesalan akan keputusan yang telah dibuat namun tidak disepakati bersama.

READ:  Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Memulai Startup

“Tidak bisa” atau “Tak mungkin” atau “Mustahil”
Kalimat senada sangat tidak pantas diucapkan dalam lingkungan kerja. Seluruh kalimat tersebut bernada keputusasaan dan memberi kesan Anda sudah kehabisan ide untuk berpikir dan tak berusaha mencari solusi lain.