Terjadinya perceraian terhadap sebuah keluarga karena memiliki banyak faktor apakah karena tidak mendapatkan kepuasan intim antara suami dan istri atau karena adanya pihak ketiga dan lain sebagainya sehingga menyebabkan anak menjadi korban antara kelakuan antara orang tuanya, Dalam islam percerain adalah hal yang dihalalkan namun sangat dibenci oleh Allah olehnya itu bagi pria dan wanita yang betul-betul ingin membina sebuah keluarga sebaiknya betul-betul menjaga janji yang telah disepakati hingga ajal memisahkan keduanya.
Pernikahan sebuah acara yang menghabiskan banyak biaya olehnya itu bagi keluarga yang telah sah bercerai sebaiknya segera lakukan recovery dan pembenahan kehidupan ekonomi setelah bercerai. Begitu banyak biaya yang sudah dikeluarkan dalam proses percaraian. Kehidupan anda harus terus berjalan sebaiknya anda jangan tinggal diam yang membuat kehidupan ekonomi setelah bercerai semakin hancur berantakan. Anda harus tahu jika anda memiliki anak dan itu adalah tanggug jawab anda berdua suami dan istri.
Disadari atau tidak, dengan adanya perceraian perkembangan emosi anak menjadi labil. Bahkan emosi pada pasangan yang bercerai pun akan terganggu, meskipun intensitasnya tergantung pada kekuatan mental dan batin yang bersangkutan. Sikap dewasa harus ditunjukkan oleh masing-masing pasangan agar efek negatif perceraian tidak berimplikasi buruk bagi perkembangan emosi anak. Ajarkan kepada anak-anak bahwa cinta tidak harus bersama-sama. Cinta akan terus mengalir walau dipisahkan oleh ruang dan waktu.
Ada saatnya untuk bersama dan ada saatnya untuk berpisah. Kita lahir ke dunia adalah sendiri-sendiri, begitu juga ketika meninggal dunia akan sendiri pula. Sang anak pasti akan mengerti dan maklum dengan semua penjelasan orang tuanya. Pada intinya, perkembangan emosi anak harus tetap dijaga jangan sampai broken home. Beri keyakinan kepada mereka bahwa kasih sayang anda berdua tak akan hilang tercurah kepada mereka meski anda berdua telah bercerai.