Handphone adalah salah salah satu alat komunikasi yang sekarang ini paling banyak di pakai oleh manusia selain untuk berkomunikasi, handphone juga memberikan banyak pengetahuan bagi kita apalagi jika handphone itu dilengkapi dengan fitur-fitur yang canggih sangat mudah kita untuk mendapatkan informasi terbaru.
Pemakai handphone sekarang ini tidak memandang usia anak kecil pun sudah tahu cara menggunakannya sampai kecintaan kita kepada handphone sampai-sampai kita banyak lupa dengan waktu tangan kita rasanya ada yang kurang bila tidak menggenggam handphone kita dalam satu hari seperti pada artikel kali ini yang akan kain sutera berikan seorang anak yang baru berusia 13 tahun tega menghabisi nyawanya dengan bunuh diri karena dia dilarang oleh ayahnya itu memakai handphone.
Sungguh tragis dengan apa yang di alami oleh remaja yang baru berusia 13 tahun mati karena bunuh diri dan disebabkan oleh handphone mugkin ini adalah sebagai pembelajaran bagi orang tua dan remaja kita agar membatasi pemakaian dari alat komunikasi yang satu ini. Lalu bagaiama alur ceritanya sehingga anak ini membunuh dirinya sendiri?
Seorang anak berusia 13 tahun bernama Declan Gatenby yang harus menerima nasib naas karena keinginannya yang tak dikabulkan sang ayah. Declan tinggal bersama kedua orangtua dan adiknya di distrik Rossendale, Lancashire di Inggris. Sama halnya dengan remaja seusianya, kehidupan Declan amat dekat dengan jangkauan tekhnologi masa kini. Seperti salah satunya adalah telepon seluler, gadget ini sudah bak sahabat Declan yang selalu menemaninya kemanapun dan dimanapun.
Declan dan telepon selulernya semakin dekat dan seolah tak bisa terpisahkan. Kemanapun dan dimanapun, Declan akan terlihat asyik bersama telepon selulernya. Entah hal apa yang telah menarik diri bocah lucu ini yang jelas telepon seluler sudah menjadi bagian dari hidupnya. Kebiasaan Declan yang tak bisa lepas dari telepon seluler ini menjadi masalah saat ia berada disekolah. Didalam kelaspun Declan sering mengoperasikannya. Hingga pada akhirnya sang guru memergokinya sedang bermain dengan ponselnya dan marah melihat muridanya berlaku demikian. Sampai akhirnya Declan ditegur oleh kedua orang tuanya dan mendapatkan panggilan dari pihak sekolah.
Atas kekecewaannya tersebut, ayah Declan menghukum sang putera dengan mengambil telepon selularnya dan melarang Declan menggunakannya selama satu minggu. Declan marah dan tak terima dengan hal tersebut, ia protes dan meminta telepon selularnya dikembalikan. Namun tentu saja dengan tegas sang ayah menolaknya. Hal tersebut ia lakukan untuk mengajarkan puteranya cara bertanggung jawab dan menerima konsekuensi atas perbuatannya. Namun tetap saja, hal tersbeut tidak bisa diterima Declan, ia marah dan kecewa sampai akhirnya masuk kekamarnya dan menggantung dirinya disana dan hanya karena telepon selular bocah pelontos tersebut memilih mengakhiri hidupnya. Sang ayahpun mengaku kecewa dan tak menyangka jikalau hukumannya akan membuat anaknya sampai hati melakukan hal tersebut.
Namun apa hendak dikata nasi sudah menjadi bubur. Kini sang ayah hanya bisa merelakan kepergian putera tercintanya. Kesedihan masih membendungi keluarga ini. Kehilangan sosok putera dan kakak menjadi pukulan berat bagi keluarga Declan terutama sang ayah yang begitu menyesal. Semoga saja hal ini bisa dijadikan pelajaran bagi para orang tua yang sedang mendidik anaknya agar selalu berhati-hati atas fasilitas dan tekhnologi yang anda berikan pada sikecil.