Lebih mudah menjadikan sahabat menjadi kekasih daripada menjadikan mantan kekasih sebagai sahabat. Mungkin ada benarnya. Mengakhiri hubungan dengan kesan baik, bukan berarti pula mantan kekasih bisa tetap menjadi teman baik. Menjaga jarak dengan mantan kekasih perlu dilakukan, agar luka lama tak terus membekas. Jika Anda ragu untuk menjauhi si dia, berikut adalah enam hal yang mungkin bisa menjadi pentunjuk bagi Anda untuk menjauhi mantan kekasih.
Berikut beberapa petunjuk bagi Anda untuk menjauhi mantan kekasih:
Masih Mencintai Anda
Dia telah memilih orang lain sebagai kekasih. Namun, dia masih sering menelepon dan bertukar kabar melalui surat elektronik dengan Anda. Atau, dia masih tak berhenti mengorek informasi tentang kisah masa lalunya dengan Anda.
Anda Masih Mencintainya
Perasaan cinta mungkin masih ada setelah hubungan berakhir. Namun, tak selamanya cinta harus saling memiliki. Jika si dia ternyata sudah memiliki pasangan lain setelah putus dari Anda, ada baiknya hubungan pertemanan dengan mantan kekasih Anda batasi.
Ada penghianatan
Tidak peduli siapa yang merasa tertipu atau dikhianati. Seorang teman yang merasa pernah dikhianati, tidak akan pernah memberikan kepercayaannya untuk yang kedua kali. Dan jika Anda menjalin hubungan dengannya setelah hubungan kekasih berakhir, pertemanan Anda pun tidak akan berjalan mulus.
Tidak pernah seiring sejalan
Jika Anda tidak pernah bisa menjadi teman baiknya saat masih menjalin kasih, Anda pun tidak bisa berharap banyak setelahnya. Entah itu berbeda pendapat dan moral atau hanya sebuah benturan kepribadian. Jangan buang waktu dengannya. Anda tidak harus menjadikannya sebagai teman.
Hanya butuh uang Anda
Saat masih menjadi kekasih, dia selalu menguras semua tabungan Anda. Dan saat hubungan Anda berakhir dengannya, dia juga masih menjadikan Anda sebagai tambak uangnya. Jika terus seperti ini, menghindar darinya adalah jalan terbaik untuk masa depan Anda.