Anda menjalani rumah tangga di era modern. Dibanding masa orangtua dulu, aturan pernikahan mungkin juga harus mengikuti perkembangan jaman. Anda berdua harus melakukan segalanya bersama-sama; mencari solusi setiap perselisihan, menghabiskan setiap malam di ranjang yang sama, dan tidak pernah merasa bosan. Semuanya dan hal lainnya yang kerap disebut “aturan” pernikahan, butuh maintenance Anda berdua.
Berikut adalah enam aturan pernikahan yang dapat Anda adaptasikan dengan keadaan terkini:
Jangan pernah pergi tidur dalam keadaan marah
Mencoba bekerja dalam keadaan banyak masalah atau stres, tidak akan membuat Anda menemukan solusi terbaik, kata Elizabeth Lombardo, PhD, psikolog dan penulis A Happy You: Your Ultimate Prescription for Happiness A Happy. Ia memberikan saran, “Setuju untuk tidak setuju, dan meninjau kembali masalah ketika Anda telah beristirahat.”
Selalu jujur
Anda tentu tidak perlu bercerita detail tentang mantan kekasih. Itu memicu perbandingan, dan ketika Anda membandingkan, ia pasti kecewa. Intinya, Anda harus bersikap sopan dan peduli dengan perasaan pasangan.
Jika melawan, Anda menuju perceraian
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang pernah berselisih—dengan asumsi mereka menahan diri untuk menghindari konflik—kemungkinan lebih besar untuk berbagi. Anda harus menemukan cara untuk bertengkar dengan sehat dan produktif (tanpa menyalahkan, menyebutkan nama, dan sejenisnya).
Setelah memiliki anak, hubungan jadi kurang harmonis
Menempatkan hubungan sebagai prioritas teratas tidak hanya baik untuk Anda, tapi juga anak-anak, yang sepatutnya merasa aman dan nyaman hidup dengan orangtua penuh kasih. “Ciptakan momen hanya dengan pasangan tanpa membicarakan anak. Lakukan kegiatan menyenangkan dan nikmati kebersamaan itu,” lanjutnya.
Tidak boleh tidur terpisah
Anda berdua punya kebiasaan tidur masing-masing. Jadi, kalau sesekali pasangan tidur di ruang tamu, tak perlu dipermasalahkan. “Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan pikiran, tubuh, dan pernikahan,” kata Dr Lombardo. Pastikan kebiasaan tidur terpisah bukan untuk menghindari seks atau keintiman fisik.
Tidak bisa menekuni hobbi
Anda tidak harus berhenti menekuni hobi karena pasangan tidak menyukai hal yang sama. Tapi, menghabiskan setiap waktu luang untuk menekuni hobi otomotif tentu tidak baik bagi pernikahan. Anda juga harus memikirkan kesenangan pasangan. Jembatani minat masing-masing dan temukan kegiatan yang bisa dinikmati berdua.