Anda jangan mudah terniasa memaafkan kesalahan pasangan. Membiarkan rasa ‘dendam’ sesaat cukup efektif membuat jera pasangan agar tak sering bersikap buruk dan menyakiti. sejumlah pasangan pengantin baru. Hasilnya, pasangan yang terbiasa langsung memaafkan, cenderung lebih sering menghadapi perilaku buruk dari pasangannya. perlunya mempertimbangkan risiko pemberian maaf. Mendengarkan alasannya memang tidak jadi masalah. Mungkin beberapa hal bisa jadi penyimpangan penilaian.
Mereka yang terbiasa langsung memaafkan kesalahan pasangannya memiliki risiko dua kali lebih mungkin mendapat tindakan buruk pasangannya pada hari berikutnya. Ini membuka kemungkinan bahwa mereka yang sulit memaafkan pasangan akan mendapat perlakukan lebih baik. Pada dasarnya, orang pemaaf dan cenderung memiliki pasangan yang selalu melibatkan agresi verbal dan fisik. Ini seperti ‘jika saya pemaaf, Anda akan terus bertindak agresif.