Pria seringkali menjadi pihak yang lebih tenang saat terlibat pertengkaran dengan wanita. Hal itu ternyata dipengaruhi oleh area empati pada otak pria. Tetapi, para peneliti di University of Southern California dan University of Texas menemukan, pria yang berada dalam tekanan atau stres akut dan wajahnya terlihat marah, aktivitas area otak yang berhubungan dengan empati pada orang lain, berkurang. Sedangkan pada otak wanita, bereaksi sebaliknya. Ada peningkatan aktivitas di area otak yang bertanggung jawab untuk merasakan empati, yang kemudian berusaha mengolah ekspresi wajah orang lain.
Baik pria dan wanita menunjukkan aktivitas di area wajah dari otak, yang memproses rangsangan visual dasar, ketika ia melihat mimik wajah. Pada pria dan wanita juga diketahui ada respon di area otak yang digunakan untuk membaca ekspresi wajah. Tetapi, ketika mereka berada dalam keadaan stres akut, terjadi pengurangan aktivitas pada area otak pria yang membantu untuk memahami arti ekspresi wajah.